Kuliner Unik Pasar Kramat Jati Jakarta Timur: Nasi Ulam dan Pepes Telur Asin

0
nasi-goreng-asap-setiabudi-di-jakarta-selatan-untuk-sarapan

Lo kira semua pasar tradisional di Jakarta isinya cuma sayur dan ikan asin? Think again! Kalau lo beneran mau ngerasain kuliner unik Pasar Kramat Jati Jakarta Timur: Nasi Ulam dan Pepes Telur Asin, lo harus siap mental. Karena begitu lo cicipin, lidah lo bakal diajak traveling ke masa lalu, ke zaman di mana masakan rumahan masih jadi raja.

Pasar Kramat Jati memang dikenal sebagai salah satu pasar induk sayur terbesar di Jakarta. Tapi di balik kesibukan itu, ada sisi kulineran yang nggak kalah menarik dan… jujur aja, underrated banget. Salah satunya adalah dua menu khas yang siap bikin lo balik lagi dan lagi: Nasi Ulam dan Pepes Telur Asin.


Nasi Ulam: Sarapan Khas Betawi yang Gak Pernah Mati Gaya

Kalo lo lahir dan besar di Jakarta, lo pasti familiar sama nasi ulam. Tapi versi di Pasar Kramat Jati ini beda banget. Rasa, penyajian, sampai vibe-nya tuh asli Betawi, bukan yang udah “dikomodernkan” ala kafe mahal.

Ciri Khas Nasi Ulam Pasar Kramat Jati

  • Nasi pulen yang dimasak pakai air rempah—ada aroma daun salam, sereh, dan jahe yang kerasa banget.
  • Topping melimpah: dari serundeng kelapa, bihun goreng, emping, sampai irisan telur dadar.
  • Siraman kuah semur yang legit banget, kayak hasil masak nenek lo dulu.
  • Dilengkapi sambal kacang pedas yang khas Betawi asli.

Fun fact: banyak penjual nasi ulam di sini udah generasi ke-2 atau ke-3. Resepnya diturunin langsung dari kakek-nenek mereka.


Pepes Telur Asin: Inovasi Gila yang Ternyata Juara

Lo pasti udah pernah denger pepes tahu, pepes ikan, pepes jamur. Tapi pepes telur asin? Ini nih level baru dalam dunia perpepesan! Dan percaya atau nggak, ini adalah salah satu hidden gem dari kuliner unik Pasar Kramat Jati Jakarta Timur yang bikin pecinta makanan tergila-gila.

Apa Rasanya?

Bayangin putih telur asin yang dikocok dengan bumbu merah, ditambah daun kemangi dan sedikit santan, terus dibungkus daun pisang dan dibakar sampai wangi. Rasanya tuh:

  • Gurih asin khas telur asin, tapi nggak terlalu tajam.
  • Aroma bakaran daun pisang yang nambah dimensi smoky.
  • Tekstur lembut dan creamy, beda dari pepes lain yang biasanya padat.

Porsi pepesnya gede, harga bersahabat, dan yang paling penting—unik. Gak semua pasar punya lho!


Sensasi Makan di Tengah Pasar Tradisional

Lo gak akan nemu ambience kayak gini di restoran mana pun. Meja kayu tua, bangku plastik, suara orang nawar cabe, aroma sayur mayur… semua itu justru jadi bumbu tambahan buat pengalaman kulineran lo.

Dan jangan salah, meskipun suasana pasar, banyak juga food blogger dan vlogger yang mampir ke sini demi dapetin feel makan nasi ulam dan pepes yang bener-bener autentik. Jadi kalau lo lagi cari tempat anti-mainstream buat konten, ini dia jawabannya.


Harga Rakyat, Rasa Sultan

Satu hal yang gak pernah berubah dari kuliner unik Pasar Kramat Jati Jakarta Timur: Nasi Ulam dan Pepes Telur Asin adalah harganya yang merakyat. Di tengah Jakarta yang makin mahal, di sini lo masih bisa makan enak tanpa dompet lo nangis.

Harga Kuliner Khas Pasar Kramat Jati

MenuHarga
Nasi Ulam KomplitRp12.000
Pepes Telur AsinRp7.000
Sambal TambahanRp2.000
Teh Manis HangatRp3.000

Cuma dengan Rp20.000-an lo udah dapet sarapan kenyang, enak, dan berkelas rasa rumahan. Worth it banget kan?


Bukan Cuma Makan, Ini Perjalanan Budaya

Nasi Ulam dan Pepes Telur Asin bukan sekadar makanan. Di balik setiap suapan, ada sejarah kuliner Betawi dan kreativitas generasi baru yang tetep ngejaga tradisi tapi gak takut bereksperimen.

  • Nasi Ulam: dulunya makanan sarapan masyarakat Betawi tengah kota.
  • Pepes Telur Asin: inovasi yang lahir dari kreatifitas warga yang pengen manfaatin stok telur asin jadi lebih variatif.

Keduanya adalah contoh nyata kalau kuliner lokal bisa terus hidup dan relevan—asal ada yang tetep masak dan tetep makan.


Tips Explore Kuliner Pasar Kramat Jati Biar Maksimal

Lo mau dapet pengalaman makan yang gak setengah-setengah? Nih beberapa tips dari gue:

  • Datang pagi-pagi banget (jam 06.00–08.00 WIB) karena nasi ulam paling enak dimakan anget-anget.
  • Tanya rekomendasi langsung ke penjual atau pembeli lokal, mereka bakal kasih tahu mana yang udah jadi legenda.
  • Cobain makan di tempat, jangan langsung bungkus. Vibe-nya beda!
  • Jangan lupa beli cemilan tambahan, kayak kue cucur, talam, atau lemper.

Cemilan Pendamping yang Bikin Makin Nempel di Hati

Di sekitar lapak nasi ulam dan pepes telur asin, lo juga bakal nemu banyak jajanan pasar yang rasanya masih orisinal banget. Cocok buat ngemil sore atau buat stok oleh-oleh.

Cemilan Andalan:

  • Kue Talam Pandan
  • Klepon isi gula merah
  • Cucur Gula Aren
  • Wajik Ketan

Jajanan ini juga masih dibungkus pakai daun pisang, yang bikin rasa dan aromanya makin khas.


Kenapa Lo Harus Coba Minimal Sekali?

Karena gak semua orang tahu bahwa kuliner unik Pasar Kramat Jati Jakarta Timur: Nasi Ulam dan Pepes Telur Asin adalah harta karun rasa yang tersembunyi. Lo gak perlu pergi ke luar kota buat dapet sensasi makan yang beda dari biasanya. Cukup naik motor atau Transjakarta, mampir ke pasar, dan rasakan sendiri kenikmatannya.


Kesimpulan

Kuliner itu bukan soal mewah atau fancy. Kadang, justru yang paling ngena tuh yang paling sederhana. Dan itu yang lo dapetin dari kuliner unik Pasar Kramat Jati Jakarta Timur: Nasi Ulam dan Pepes Telur Asin. Rasa yang kaya, harga bersahabat, dan pengalaman makan yang gak bisa dibeli di tempat lain.

Kalau lo bener-bener food explorer sejati, tempat ini wajib lo masukin ke daftar eksplorasi. Gak ada alasan buat gak coba.


FAQs Seputar Kuliner Unik Pasar Kramat Jati Jakarta Timur

1. Apa waktu terbaik untuk berburu kuliner di Pasar Kramat Jati?
Pagi hari, sekitar pukul 06.00–09.00, adalah waktu paling ideal karena semua masih fresh.

2. Apakah makanan di sini halal?
Mayoritas penjual adalah warga muslim, dan menu-menu tradisional Betawi ini dibuat dari bahan halal.

3. Apakah tersedia tempat duduk?
Ada beberapa meja dan kursi sederhana di dekat lapak makanan, cukup nyaman buat makan cepat.

4. Bisa bayar pakai QRIS?
Beberapa lapak udah mulai nerima QRIS, tapi tetap disarankan bawa uang tunai.

5. Bisa dibungkus untuk dibawa pulang?
Tentu! Mereka punya bungkus daun atau kertas nasi untuk take away.

6. Bisa bawa anak-anak ke sini?
Bisa banget, malah jadi edukasi bagus buat ngenalin anak ke kuliner tradisional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *