Membuat Zine Tema “Apa yang Aku Suka vs Apa yang Aku Kuasai”

Kadang hidup tuh kayak tarik tambang antara passion dan kemampuan. Suka nulis, tapi jagonya hitung-hitungan. Suka gambar, tapi kerja di kantor HR. Nah, semua perasaan itu bisa banget lo tuangin ke dalam karya yang gak cuma estetik, tapi juga jujur dan reflektif: zine.
Di artikel ini kita bakal ngebahas membuat zine tema “Apa yang Aku Suka vs Apa yang Aku Kuasai” — sebuah project personal yang bisa jadi self-healing, self-discovery, dan bahkan inspirasi buat orang lain. Cocok buat lo yang pengen nulis tanpa aturan baku, pengen bikin sesuatu yang “gue banget”, dan pengen mulai berekspresi lewat media kreatif.
Apa Itu Zine dan Kenapa Harus Coba?
Zine (baca: zin) itu mini magazine handmade yang isinya bebas banget. Lo bisa isi dengan curhatan, puisi, gambar, kolase, kutipan, bahkan meme — pokoknya no rules.
Alasan harus coba bikin zine:
- Bebas Ekspresi: Nggak ada standar, lo bisa jujur total.
- Cocok Buat Introspeksi: Kayak journaling tapi dalam bentuk lebih visual.
- Anti-Perfeksionis: Justru makin raw makin berasa real-nya.
- Unik dan Personal: Gak ada dua zine yang sama.
Gunakan frasa kunci: Dalam proses membuat zine tema “Apa yang Aku Suka vs Apa yang Aku Kuasai”, lo bakal nemuin sisi lain dari diri lo sendiri yang mungkin belum pernah lo sadari.
Tools & Bahan yang Lo Butuhin
Gak ribet dan bisa disesuaiin sama budget lo.
Kalau Manual (Analog Zine):
- Kertas A4 / bekas / craft paper
- Pulpen, spidol, highlighter
- Gunting dan lem
- Kertas warna-warni, koran bekas, majalah buat kolase
Kalau Digital (Zine Digital):
- HP atau laptop
- Canva, Adobe Express, atau aplikasi drawing
- Template booklet A5 / A6
- Stylus kalau mau gambar langsung
Step-by-Step: Membuat Zine Tema “Apa yang Aku Suka vs Apa yang Aku Kuasai”
Yuk mulai bikin! Ini dia prosesnya dari awal sampai jadi.
1. Tentukan Format dan Ukuran
Zine biasanya kecil biar compact:
- Ukuran A5 (setengah A4)
- Ukuran A6 (seperempat A4)
- Bentuk bisa booklet lipat, lipat zig-zag, atau scroll panjang
2. Bagi Isi Jadi Dua Bagian Besar
Tema ini butuh dualitas, jadi lo bisa:
- Bikin dua bagian kontras (misalnya kiri: “yang gue suka”, kanan: “yang gue kuasai”)
- Pakai warna berbeda buat masing-masing sisi
- Gunakan font, ilustrasi, dan mood berbeda
Contoh:
- “Suka: Desain grafis — Kuasai: Microsoft Excel”
- “Suka: Nonton film — Kuasai: Ngoding”
- “Suka: Ngajar anak kecil — Kuasai: Presentasi korporat”
3. Isi Konten dengan Jujur
Bisa bentuk:
- Cerita singkat
- Dialog imajiner antara “suka” dan “kuasai”
- List mimpi vs kenyataan
- Timeline perjalanan lo
Contoh:
“Gue suka banget ngegambar dari kecil. Tapi sekarang malah kerjaan gue full Excel dan data. Setiap buka laptop, rasanya bukan gue yang asli.”
Atau:
“Kata orang gue jago public speaking. Tapi yang bikin gue tenang itu justru nulis di kamar sendiri, tanpa ada yang baca.”
4. Tambahkan Visual dan Dekorasi
Biar zine lo makin hidup dan nggak flat:
- Tambahin doodle, stiker, atau kolase
- Pakai warna senada (tema cerah buat “suka”, tema gelap buat “kuasai”)
- Tambahkan gambar tangan sendiri biar makin personal
- Kasih efek robek di kertas kolase, tulisan miring, simbol random
Gunakan frasa kunci: Visual dalam membuat zine tema “Apa yang Aku Suka vs Apa yang Aku Kuasai” bantu banget buat ngasih nuansa emosi yang kuat di tiap halaman.
5. Akhiri dengan Refleksi atau “Bridging”
Di bagian terakhir, lo bisa:
- Mencoba menjembatani suka dan kuasai
- Bikin halaman “apa yang pengen gue coba”
- Tulis affirmasi kayak: “Gue gak harus sempurna di apa yang gue suka. Yang penting gue tetap jalanin.”
Bullet List: Tips Bikin Zine Anti Gagal
- Nggak usah overthinking desain, justru raw lebih kena
- Kalau stuck, tulis aja dulu “gue gak tau mau nulis apa tapi gue pengen cerita”
- Jangan takut typo — zine bukan majalah formal
- Gunakan simbol dan metafora (bunga = harapan, batu = realita)
- Bikin versi fotokopi buat dikasih ke temen atau ditukar
Ide Isi Buat Zine Tema “Suka vs Kuasai”
Hal yang Disuka | Hal yang Dikuasai |
---|---|
Menggambar karakter | Mengatur jadwal kerja |
Menulis cerita pendek | Public speaking |
Ngajar anak-anak | Analisa data Excel |
Masak makanan estetik | Hemat dan budgeting |
Ngedit video aesthetic | Buat presentasi kantor |
Manfaat Personal dari Bikin Zine Ini
Jangan anggap remeh project kecil ini. Ada efek real-nya ke diri lo:
- Meningkatkan kesadaran diri
- Membantu menerima dan memaafkan diri sendiri
- Ngurangin rasa insecure soal skill
- Menemukan potensi baru yang selama ini lo skip
- Self-healing dan terapi visual
FAQs Seputar Membuat Zine Tema “Apa yang Aku Suka vs Apa yang Aku Kuasai”
1. Apa harus jago desain buat bikin zine?
Nggak sama sekali. Zine itu tentang ekspresi, bukan skill.
2. Zine bisa dibikin pake HP aja?
Bisa! Canva, Pixellab, dan aplikasi note visual sekarang lengkap banget.
3. Zine ini buat disimpan pribadi atau dibagikan?
Terserah lo. Tapi banyak juga yang tuker-tukeran zine sebagai bentuk support.
4. Bisa dijual juga gak zine-nya?
Bisa banget, apalagi kalau lo konsisten dan punya style unik.
5. Harus selalu dua sisi suka vs kuasai?
Nggak. Lo bisa kombinasikan dengan “yang sedang dipelajari” atau “yang ingin dicoba”.
6. Bisa ditulis pake bahasa campur-campur?
Yes! Justru lebih enak kalau pakai gaya bahasa lo sendiri.
Penutup: Antara Suka dan Bisa, Ada Diri Kita yang Nyata
Membuat zine tema “Apa yang Aku Suka vs Apa yang Aku Kuasai” bukan cuma project lucu-lucuan. Ini bisa jadi cara paling jujur buat ketemu sama diri sendiri — bagian yang suka hal A, tapi hidup di dunia B. Bukan berarti harus milih salah satu. Kadang, justru di tengah-tengah itulah versi paling otentik dari lo tinggal.
Ambil kertas, buka Canva, atau coret di tisu pun jadi. Yang penting, lo mulai cerita. Karena zine ini bukan tentang bagus atau keren. Ini tentang lo, apa adanya.